Posted by Free - Onliner on Sunday 25 December 2016
Kisah ini terjadi saat pasukan Amerika ditempatkan di sebuah gurun di Afrika. Letnan Albert mendapat penugasan memimpin sebuah kompi di sana.
Letnan muda itu sangat tersiksa, karena lokasi kamp mereka sangat terpencil, tidak ada hiburan, dan terutama karena tidak ada wanita di sekitar sana.
Hampir sebulan menahan hasrat, sang letnan memutuskan bahwa ia sudah tidak kuat lagi. Ia langsung memanggiil sersan.
"Sersan," dia bertanya, "Apakah tidak ada kesempatan sama sekali untuk menyalurkan hasrat seks?"
"Kesempatan tentu saja ada," sahut sersan. "Hanya, kita harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan keadaan."
"Saya kurang mengerti maksud anda. Sersan."
"Begini," kata sersan menjelaskan sambil berbisik, "Seiap hari kamis jam tiga siang, akan datang onta - onta kemari..."
Kata - kata selanjutnya sudah tidak bisa masuk ke telinga Letnan Albert.
Begitulah, Letnan Albert menjadi tidak sabar lagi menunggu tibanya saat yang di katakan sersan. Sepanjang hari kamis dia hanya berdiri menatap kaki langit, resah menunggu - nunggu sesuatu yang bisa memuaskan hasrat.
Dan benarlah, beberapa menit lewat pukul tiga, dia melihat gumpalan debu dari kejauhan. Akhirnya dibalik gumpalan itu dia melihat dua lusin onta datang berlari menggebu - gebu ke arah kamp nya.
Begitu onta - onta tersebut tiba, Letnan Albert sudah benar - benar lupa diri. Dia langsung menarik leher salah satu onta dan menyeretnya ke tempat yang agak tersembunyi dan menyalurkan hasratnya. Setelah selesai, ia mengancingkan celananya dan hendak berbalik ke kamp. Tapi ada sersan yang melihatnya dari kejauhan.
"Maaf letnan," kata sersan. "Onta - onta ini daatng untuk membawa kita ke kota terdekat. Disana ada rumah bordil..."
Cerita Lucu / Humor : Gaji Berlebihan
Bertahun - tahun silam, dalam rapat umum pemegang saham PepsiCo, salah seorang pemegang saham bernama John Gilbert bertanya pada Chief Executive Officer (CEO), Donald Kendall.
"Saya tahu, kita berada dalam perusahaan yang sangat sukses dan tugasmu pun sangat penting. Tapi, apakah uang US$ 800.000 tidak terlalu berlebihan hanya untuk menggaji satu orang saja?"
Peserta rapat terdiam.
Sambil menatap tajam ke arah John Gilbert, Donald menjawab, "John, saya tidak sendirian. Saya punya istri."