Posted by Free - Onliner on Monday 26 December 2016
Empat orang sahabat yang dulu teman sekelas di High School, suatu saat ketemu secara tidak sengaja. Mereka tak tahu profesi masing - masing. Sebelum bicara tentang profesi, mereka memutuskan untuk bicara dulu tentang rahasia mereka yang paling kelam.
"Terus terang saja," kata orang pertama. "Saya senang sekali berjudi. Tentu saja saya lakukan dengan penuh kerahasiaan. Saya selalu pergi berjudi di kota lain pada saat liburan. Uang yang saya pertaruhkan selalu dalam jumlah besar. Tak peduli apakah menang atau kalah, pokoknya saya cari kesenangan. Bila liburan selesai, barulah saya kembali pulang dan berlaku seperti orang baik - baik."
Lantas ia mengaku bahwa ia adalah pemilk sebuah bank.
"Ya, ya, kita semua mempunyai tingkah laku terselubung," kata sahabat kedua.
"Kebiasaan saya adalah minum alkohol. Kalau dorongan untuk minum itu sudah tak tertahankan lagi, maka saya akan berpura - pura mengadakan suatu peerjalanan dinas. Pada saat itulah saya minum dan mabuk sepuas - puasnya. Bila sudah merasa tenang, barulah saya pulang dan kembali menjalani hidup normal. Kebiasaan itu saya tutup dengan rapi. Kalian kan tahu bagaimana kerasnya pandangan agama terhadap masalah alkohol ini".
Lalu ia mengaku bahwa ia adalah pejabat penting di salah satu organisasi keagamaan.
"Kalau begitu, saya juga perlu mengungkapkan rahasia saya," kata sahabat ketiga. "Selama ini tingkah laku ini saya jaga ketat agar tidak bocor. Tapi di hadapan kalian bertiga, tak apalah kalau saya ungkapkan mengenai tingkah laku saya yang tercela itu. Saya punya hubungan gelap dengan seorang janda. Dia tinggal di luar kota. Dia kesepian dan saya pun kesepian. Dia membutuhkan saya dan saya pun membutuhkan dia. Begitulah, kami saling mengisi dan berbahagia. Tapi kami saling jaga rahasia dengan ketat, terutama dari istri saya.
Lalu ia mengaku dirinya adalah politikus yang sedang mengincar jabatan gubernur negara bagian.
Sahabat keempat diam saja. Cukup lama. Akhirnya dia berkata, "Nah, kawan - kawan. Saya juga punya tingkah laku jelek dan terselubung, tapi rasanya tidak pantas kalau saya ungkapkan disini. Terlau buruk bagi semua..."
"Ayolah, anda tak perlu malu. Toh kami juga mengungkapkan rahasia kami," desak ketiga temannya.
Akhirnya dia mengalah juga. Sambil melihat ke kiri dan ke kanan, dia berbisik, "Saya punya kebiasaan jelek membuat dan menyebarkan gosip. Itulah tingkah laku saya yang jelek dan terselubung itu..."
Lantas ia mengaku, profesinya adalah wartawan infotainment.